Zebra Cross Adalah Tempat Untuk Penyeberangan Bagi
Memberikan Kemudahan Bagi Pejalan Kaki
Adanya jalur penyeberangan memudahkan pejalan kaki untuk melintasi jalan raya. Pejalan kaki harus memastikan situasi lalu lintas aman untuk menyeberang dengan menengok ke arah kanan dan kiri. Keselamatan diri menjadi faktor utama yang harus selalu diperhatikan di mana pun Anda berada, pastikan mematuhi rambu untuk kelancaran lalu lintas.
Memberikan Rasa Aman Bagi Pejalan Kaki Saat Menyeberang
Pejalan kaki bisa melaporkan pengguna jalan yang melanggar atau mengganggu keamanan. Apabila ada pengendara bermotor yang melanggar lalu lintas, bisa dikenakan sanksi sesuai pasal 106 ayat 2 dan ayat 4 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ).
Zebra Cross: Fasilitas untuk Pejalan Kaki, Patuhi Aturannya!
Di tengah padatnya lalu lintas perkotaan, pejalan kaki sering kali menjadi peserta terpinggirkan di jalan raya. Namun, hadirnya zebra cross atau lintasan penyeberangan menawarkan solusi yang sederhana tapi efektif untuk memberikan prioritas kepada pejalan kaki.
Dengan garis-garis hitam dan putih yang khas, zebra cross memberikan sinyal jelas kepada para pengendara untuk memberikan hak lintas kepada pejalan kaki. Namun, tahukah bahwa ternyata ada peraturan yang berlaku dalam penggunaan zebra cross?
Untuk mengetahuinya, Anda bisa membaca ulasan mengenai zebra cross ini, beserta dengan pengertian dan fungsinya yang akan kami bahas juga secara lengkap.
Zebra cross adalah marka jalan yang dirancang khusus untuk memberikan akses yang aman bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan.
Dikenal dengan pola garis putih tebal yang melintang di atas permukaan jalan beraspal, zebra cross bertindak sebagai penanda visual yang jelas bagi pengguna jalan, menunjukkan area di mana pejalan kaki memiliki hak prioritas untuk menyeberang.
Dengan adanya zebra cross, kendaraan bermotor diwajibkan memberikan hak prioritas kepada pejalan kaki yang hendak menyeberang. Ini bertujuan meningkatkan keselamatan pejalan kaki dan mengurangi risiko kecelakaan di lintasan penyeberangan.
Baca Juga: Pajak Motor Mati 2 Tahun: Apa yang Akan Terjadi?
Selain untuk menjaga keselamatan pejalan kaki di tengah arus lalu lintas kendaraan bermotor yang padat, zebra cross juga memiliki fungsi lainnya, yaitu:
Penanda Jalur Penyebrangan untuk Pejalan Kaki
Garis melintang yang dibuat di tengah jalan menjadi penanda jalur penyeberangan. Pengendara kendaraan bermotor wajib mengutamakan pejalan kaki dengan melambatkan kendaraannya saat melewati zebra cross. Hal ini juga sesuai dengan rambu lalu lintas yang di pasang.
Melatih Konsentrasi Pengguna Jalan
Aturan-aturan di jalan raya menjadi hal dasar yang harus dipahami dan diketahui oleh pengguna jalan yang baik. Selain pejalan kaki fungsi garis melintang ini membantu pengendara kendaraan bermotor melatih konsentrasinya dengan menurunkan kecepatan saat mendekati marka jalan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan menghindari terjadinya kecelakaan.
Meningkatkan Keselamatan
Di kalangan masyarakat, keberadaan zebra cross membantu menciptakan kesadaran akan pentingnya keselamatan pejalan kaki.
Hal ini mendorong perilaku berkendara yang lebih bertanggung jawab dan penghormatan terhadap hak prioritas pejalan kaki.
Apa Fungsi Zebra Cross yang Sesungguhnya untuk Pejalan Kaki?
Rambu lalu lintas dibuat untuk menertibkan arus lalu lintas guna mencegah terjadinya kecelakaan. Beberapa rambu lalu lintas dibuat sederhana supaya mudah dipahami dan harusnya ditaati oleh pengguna jalan, namun masih banyak pengguna jalan yang sering melanggar rambu ini.
Memberikan Keamanan saat Menyebrang
Salah satu fungsi utama zebra cross adalah memberikan hak prioritas kepada pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan.
Dengan adanya zebra cross, pejalan kaki memiliki hak yang jelas untuk menyeberang, dan para pengemudi diwajibkan memberikan jalan kepada mereka jika rambu lalu lintas menunjukkan pejalan kaki diperbolehkan untuk lewat. Hal ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan pejalan kaki.
tirto.id - Bagi pejalan kaki, penyeberangan jalan menjadi salah satu fasilitas umum yang penting. Fasilitas ini dibentuk agar pejalan kaki dapat menyeberang secara aman di area padat kendaraan. Saat ini ada berbagai jenis penyeberangan jalan yang diakui oleh berbagai negara di dunia, yakni zebra crossing, pelican crossing, puffing crossing, toucan crossing, dan pegasus crossing. Lima jenis penyeberangan tersebut memiliki kelebihan masing-masing, seperti berikut ini.
Jenis penyeberangan ini merupakan yang paling umum digunakan di berbagai kota di Indonesia dan sangat mudah di kenali.
merupakan sebuah area yang ditandai dengan garis-garis hitam putih sebagai jalur penyeberangan. Berbeda dengan jenis penyeberangan lainnya, pembuatan
cenderung lebih mudah dan murah. Penggunaan
memerlukan kewaspadaan pejalan kaki maupun pengendara, mengingat
banyak tersebar di area yang tidak memiliki lampu lalu lintas.
merupakan singkatan dari
. Penyeberangan ini dioperasikan secara mandiri dengan menggunakan tombol penyeberangan. Ketika tombol ditekan, lampu lalu lintas akan berganti secara bertahap menjadi merah selama beberapa menit agar dapat digunakan untuk menyeberang. Kelebihan penyeberangan ini adalah lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas dibanding Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Salah satu
Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
, merupakan penyeberangan yang memanfaatkan sensor di atas lalu lintas. Hampir sama dengan pelican Crossing, sensor pada
berfungsi untuk mengubah lampu lalu lintas agar dapat digunakan untuk menyeberang. Namun, pada penyeberangan ini, sensor dapat menahan lampu lalu lintas merah lebih lama jika diperlukan.
, yang artinya ada dua jenis pengguna jalan yang bisa menggunakan penyeberangan ini, yakni pejalan kaki dan pengendara sepeda. Menurut
, toucan crossing memiliki sinyal yang sama dengan Pelikan, tetapi ditambah simbol sepeda pada lampu lalu lintas. Waktu penyeberangan ditetapkan setiap kali oleh detektor
dengan cara kerja yang sama seperti puffin
Jenis penyeberangan ini adalah paling unik. Dilansir dari
, penyeberangan ini mirip dengan
, tetapi juga memungkinkan pengendara kuda untuk menyeberang. Persimpangan ini memiliki dua tombol pada ketinggian yang berbeda. Satu tombol berada pada ketinggian normal untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, sementara tombol lainnya diposisikan dua meter di atas tanah untuk pengendara kuda. Penyeberangan ini membantu penunggang kuda karena mereka tidak harus turun untuk mengoperasikan penyeberangan.
tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada NancyPenulis: Yonada NancyEditor: Dipna Videlia Putsanra
Hampir di berbagai belahan dunia kita bisa menemui zebra cross. Marka jalan ini ditandai dengan garis membujur warna putih dan hitam, dengan tebal garis marka sekitar 300 mm dan celah diantara warna sekitar 2.500 mm. Fungsi zebra cross yaitu sebagai tempat penyeberangan para pejalan kaki.
Zebra cross dibuat melintang di tengah jalan untuk memberitahu pengendara kendaraan bermotor bahwa ada jalur bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Maka seluruh kendaraan, baik itu motor, mobil, truk, bahkan bus, harus memperlambat lajunya ketika mendekati marka jalan ini.
Karena fungsi zebra cross sebagai area penyeberangan, maka baik pejalan kaki ataupun pengendara kendaraan bermotor wajib memahami dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Maksudnya, apabila Anda sedang berjalan kaki dan ingin menyeberang, maka gunakanlah zebra cross ini sebagai fasilitas yang sudah diberikan. Sedangkan, apabila Anda adalah pengendara mobil, maka dahulukan orang yang menyeberang, dan jangan membunyikan klakson untuk memburu-buru pejalan kaki yang sedang menggunakan zebra cross.
Meskipun fungsi rambu dengan garis-garis hitam dan putih ini adalah sebagai area penyeberangan para pejalan kaki, penempatannya pun tetap mempertimbangkan pengguna jalan lain. Pemasangan zebra cross tidak boleh di sembarang tempat dan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Area yang diperbolehkan untuk dipasangi zebra cross antara lain adalah jalan dengan arus lalu lintas pengendara dan pejalan kaki yang relatif rendah. Lalu, lokasi pemberian zebra cross pun harus di jalan dengan cukup jarak pandang. Beberapa tempat yang tidak boleh dipasangi marka jalan ini antara lain adalah di tanjakan, turunan, dan tikungan. Itu sedikit penjelasan mengenai zebra cross.
Sebagai pengguna jalan kita harus taat dengan peraturan lalu lintas, demi keselamatan bersama.
Denda Melanggar Aturan
Menurut UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 275 Ayat 1 dan 2, terdapat ancaman pidana bagi yang menyebabkan gangguan serta kerusakan pada zebra cross.
Perbuatan yang menyebabkan gangguan akan dipenjara paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
Sedangkan, yang menyebabkan kerusakan akan dipenjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp50 juta.