Motivasi Tentang Kematian

Motivasi Tentang Kematian

"Aku belajar bahwa setiap makhluk hidup akan merasakan kematian, tetapi hanya sebagian saja yang akan merasakan kehidupan."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini menekankan perbedaan antara sekadar hidup dan benar-benar merasakan kehidupan. Rumi menyatakan bahwa semua makhluk hidup pasti mengalami kematian, namun tidak semua orang benar-benar hidup dengan penuh kesadaran dan makna.

Dengan kata lain, kehidupan sejati adalah ketika seseorang memahami esensi dari keberadaan, menemukan kebahagiaan, dan memiliki tujuan. Rumi mengajak kita untuk merangkul hidup sepenuhnya, karena mereka yang tidak melakukannya sama saja dengan mati secara emosional sebelum tubuh mereka benar-benar berhenti bernapas.

"Abaikan apa pun yang membuatmu takut dan sedih, yang menyurutkanmu ke belakang menghadapi sakit dan maut."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini mendorong kita untuk melepaskan rasa takut dan kesedihan yang bisa menghalangi kita dari menjalani kehidupan dengan penuh makna. Rumi mengajarkan bahwa ketakutan terhadap kematian atau hal-hal menyakitkan hanya akan menghambat kita. Alih-alih berfokus pada rasa takut, kita harus mencari keberanian dan kebahagiaan dalam hidup.

Kata-kata ini mengajak kita untuk menghadapi ketidakpastian dan kematian dengan ketenangan, karena rasa takut hanya akan menahan kita dari menjalani kehidupan yang penuh dan berarti. Dalam konteks ini, kematian bukanlah musuh yang harus dihindari, tetapi bagian alami dari perjalanan kehidupan yang sebaiknya diterima dengan bijak.

Bola.com, Jakarta - Tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari kematian yang sudah ditakdirkan Allah SWT. Kematian tidak memandang usia, jabatan, paras, waktu, dan lain sebagainya.

Tak ada yang abadi di dunia ini. Kematian adalah sebuah kepastian yang pasti menghampiri setiap manusia. Dunia ini hanya tempat persinggahan untuk menuju rumah di akhirat.

Perlu disadari bahwa kehidupan di akhirat adalah abadi. Pada hakikatnya, makin hari kita makin menjauh dari alam dunia untuk menuju alam akhirat.

Keyakinan ini harus ditanamkan sejak dini agar manusia bisa menyiapkan kehidupannya dengan baik.

Untuk mengingat akan kematian, sepertinya kita perlu meresapi kata-kata bijak tentang kematian.

Kata-kata bijak tentang kematian bisa menjadi pengingat sederhana yang mengharapkan kita untuk menyiapkan bekal saat menghadap Sang Pencipta.

Kematian bisa datang secara tiba-tiba dan amalan-amalanlah yang dapat membantu kita kelak ketika sudah tidak ada di dunia.

Berikut adalah kumpulan kata bijak tentang kematian yang menyentuh hati, sebagai pengingat bahwa kehidupan di dunia tidak kekal, seperti dikutip dari Jagokata, Mutiaraislam, dan Katabijak, Kamis (18/6/2020).

"Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini mengungkapkan bahwa kematian sejati bukanlah ketika tubuh berhenti bernapas, melainkan ketika hati dan jiwa kehilangan cinta. Rumi percaya bahwa cinta adalah esensi dari kehidupan, dan tanpanya, segala sesuatu akan terasa hampa.

Mati tanpa cinta, bagi Rumi, adalah akhir yang paling menyakitkan karena tidak ada cahaya, harapan, atau makna dalam hidup. Oleh karena itu, kata-kata ini mengajak kita untuk hidup dengan penuh kasih sayang agar kematian bukan sekadar akhir, melainkan bagian dari perjalanan cinta yang berkesinambungan.

Kata-kata Bijak tentang Kematian

1. "Bagi dunia. Kamu mungkin adalah seorang miliarder, selebritas atau tokoh penting. Tapi, bagi Malaikat Maut, Kamu tidak lain hanyalah sebuah nama yang sudah ada dalam daftar".

2. "Mungkin hari ini kita masih di sini, tapi besok belum tentu. Maka jalanilah hidup ini dengan benar".

3. "Tidak ada jaminan sama sekali dalam hidup ini. Tapi kematianlah yang benar-benar menjamin segalanya. Tapi, mengapa kita masih saja terlalu sibuk memperhatikan hidup daripada kematian?" - Mufti Ismail Menk

4. "Cinta dan kematian adalah dua hal yang pasti akan dihadapi oleh setiap insan, oleh karenanya jangan pernah takut untuk menghadapinya".

5. "Ya Allah. Jadikanlah kalimat terakhir yang terucap dariku adalah La Ilaha illallah Muhammadur Rasulullah".

6. "Menyia-nyiakan waktu itu jauh lebih berbahaya daripada kematian; karena menyia-nyiakan waktu itu akan memutuskan seseorang dari Allah dan hari akhirat, sementara kematian hanyalah memutuskan seseorang dari kehidupan dunia dan penghuniny". - Ibn al-Qayyim

7. "Semua orang pasti akan kembali kepada Allah ketika mati, tapi yang berbahagia adalah orang yang dekat dengan Allah semasa hidupnya". - Sayyid Qutb

8. "Harapan adalah sebuah kehidupan di mana orang yang hidup tanpa harapan adalah orang orang yang lebih dahulu mati daripada kematian itu".

9. "Kehidupan tanpa para sahabat seperti kematian tanpa para saksi".

10. "Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi, kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur". -Buya Hamka

11. "Hidup dan mati ada dalam genggaman Illahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalaupun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan". - Pangeran Diponegoro

12. "Dalam pengabdian memberi rasa aman, polisi menabung risiko kematian". - Najwa Shihab

13. "Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, namun yang pasti kita tahu berapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapNya".

14. "Hidup ini seperti buku. Cover depan adalah tanggal lahir, cover belakang adalah tanggal kematian. Tiap lembar adalah hari-hari dalam hidup kita".

15. "Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya". - Jalaluddin Rumi

16. "Sebagian besar orang menganggap kematian masih jauh, jauh sekali. Namun ketahuilah saat hari itu tiba, maka sudah terlambat untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini".

17. "Tak ada jalan mudah untuk mencapai kemerdekaan di mana pun. Banyak dari kita berkali-kali harus melewati lembah dengan bayangan kematian sebelum mencapai puncak cita-cita kita itu". - Nelson Mandela

18. "Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian". - Jalaluddin Rumi

19. "Orang bilang berpikir tentang kematian adalah tanda depresi. Saya seorang muslim, dan bagi saya, mengingat mati itu adalah sebuah inspirasi".

20. "Cinta adalah sebuah racun yang mematikan yang dipatukan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racun tampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar, namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lahan". - Khalil Gibran

21. "Bukankah kematian terlahir dari kehidupan dan bukankah kematian itu sendiri hidup?"

22. "Hidup bukan cuma urusan bernapas. Jadi pergunakanlah sebaik-baiknya".

23. "Kematian satu orang adalah tragedi, kematian jutaan orang adalah statistik". - Joseph Stalin

24. " Kematian adalah yang terakhir dalam waktu tetapi sekaligus yang awal dari kekalahan". - Mohammad Hatta

25. " Aku tak kan menyia-nyiakan hidupku untuk memikirkan bagaimana cara untuk memperpanjangnya".

Sumber: Jagokata, Mutiaraislam, Katabijak

Berita video AC Milan akan memberikan penghormatan khusus untuk Kobe Bryant. Seberapa dekat I Rossoneri dengan Kobe?

19. "Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini." - Malcolm X

20. "Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa." - Arthur Wellesley

21. "Hal yang indah tentang belajar adalah tidak ada yang bisa mengambilnya darimu." - BB King

22. "Orang tanpa pengetahuan tentang sejarah masa lalu, asal-usul, dan budaya mereka seperti pohon tanpa akar." - Marcus Garvey

23. "Cara terbaik untuk memprediksi masa depanmu adalah dengan menciptakannya." - Abraham Lincoln

24. "Keingintahuan adalah sumbu dalam lilin pembelajaran." - William Arthur Ward

25. "Makin banyak yang kamu baca, makin banyak hal yang kamu ketahui. Makin banyak yang kamu pelajari, makin banyak tempat yang akan kamu tuju." - Dr. Seus

26. "Sukses adalah jumlah dari upaya kecil, yang diulang." - R Collier

27. "Perubahan adalah hasil akhir dari semua pembelajaran sejati." - Leo Buscaglia

Liputan6.com, Bogor - Rezeki bukan soal uang atau harta benda lainnya. Kesehatan dan kebahagiaan juga bagian dari rezeki yang terkadang lupa untuk disyukuri. Sudahkah hari ini mensyukuri atas apa yang Allah berikan pada kita?

Rezeki termasuk nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada setiap hamba-Nya. Rezeki setiap orang pada dasarnya sudah ditakar, tidak akan tertukar. Jangan khawatir, rezeki sudah dijamin Allah.

Meskipun rezeki setiap orang sudah ditakar dan dijamin, bukan berarti itu membuat kita diam saja tanpa ada usaha. Sebab, rezeki itu bukan ditunggu, melainkan dijemput. Cara menjemputnya dengan berikhtiar seperti bekerja.

Sebagai manusia, tak dapat dipungkiri sewaktu-waktu pernah mengeluh atas rezeki yang didapat. Mengeluh karena sudah berkali-kali berikhtiar tapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Ini sebenarnya adalah ujian.

Sebagai motivasi dan semangat dalam mengais rezeki, berikut ini Liputan6.com bagikan kata-kata mutiara islami tentang rezeki. Semoga dengan untaian kata ini membuat kita semakin semangat dan bersyukur.

Heboh Hamparan Embun Es Jelang Dieng Culture Festival 2018 (Video Amatir)

Brilio.net - Kata-kata bijak Islamitentang kematian ini sebagai pengingat untuk kita agar selalu mengingat kematian. Hidup dan mati selalu dalam genggaman Allah, tidak ada satu orang pun bisa menghindari dari kematian.

Kematian selalu dengan dengan kita, menyertai setiap langkah makhluk hidup. Kematian bisa datang kepada siapa saja tanpa memandang usia, status, jabatan, paras, harta, waktu, dan lain sebagainya.

Bahkan tidak ada yang memprediksi kapan kematian akan datang. kematian selalu datang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kita dianjurkan selalu mengingat kematian.

Mengingat kematian bukan berarti menjadi orang yang putus asa. Tetapi dengan mengingat kematian kita akan lebih mawas diri dan bertawakalah kepada Allah. Tugas kita di dunia hanya menunggu waktu kapan akan dipanggil menghadap Allah SWT.

Ibnu Umar RA berkata, "Aku datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama 10 orang, lalu salah seorang Anshar bertanya, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah? Nabi menjawab, orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan." (HR Ibnu Majah). Kata bijak kematian bisa membantu kita untuk selalu mengingat tentang kematian.

Kata-kata bijak Islami tentang kematian ini senantiasa sebagai bentuk pengingat untuk kembali mengingat kematian. Supaya kamu bisa mempersiapkan bekal di akhirat nanti.

Amalan baik ini bisa menjadi bekalmu kelak ketika telah meninggal dan berada di akhirat. Selain amalan baik, kamu juga bisa membaca kata-kata bijak yang bisa semakin mengingatkanmu pada kematian dan menambah semangat untuk berbuat baik.

Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8), kata-kata bijak Islami tentang kematian yang dapat menguatkan iman.

1. "Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak dibawa mati." - Gus Dur

2. "Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu." - QA Ali Imran (3): 185

3. "Karena kematian tak menunggu baikmu, tak menunggu salihmu, tak menunggu beribu janji sujudmu."

4. "Setelah kematian tiba, hancurlah segala yang kita miliki di dunia ini. Hanyalah amal kebaikan yang dapat dibanggakan nanti."

5. "Jika kita mengejar dunia, akhirat akan meninggalkan kita. Tapi jika kita kejar akhirat, dunia akan bersama kita." - Habib Ali Zainal Abidin Al Hamid

6. "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya."

7. "Tak mengenal usia, tak mengenal waktu, tak mengenal tempat. Sungguh kematian itu sangatlah dekat."

8. "Datangnya kematian tidak menunggu hingga kamu akan menjadi lebih baik. Jadilah orang baik dan tunggulah kematian." - Habib Ali Zainal Abidin

9. "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." - QS Ali Imran: 183

10. "Kematian terdengar seperti hal biasa. Namun ketika direnungi, kita tak akan bisa tertawa. Dunia ini bukan tempat kita tinggal, tapi tempat kita meninggal."

11. "Dimana saja kamu berada, kematian pasti akan menghampirimu meskipun kamu berlindung di dalam sebuah benteng yang sangat tinggi dan kokoh." - QS An-Nisa 78

12. "Sombong dengan kehidupan yang sementara? Sedangkan setiap harinya umut kita semakin berkurang dan semakin kematian semakin mengejar didepan mata kita."

13. "Dunia hanya sebagai tempat persinggahan maupun penginapan untuk menunggu hari akhirat. Tak seorang pun mengetahui datangnya kematian, termasuk Rasulullah SAW juga tidak mengetahuinya."

14. "Kematian akan menjadi pemutus segala kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan di dunia. Kehidupan di akhirat adalah abadi. Sementara, tidak ada yang abadi di dunia ini."

15. "Wahai jiwa berletih-letihlah sedikit (beramal sholeh), maka engkau akan beristirahat yang banyak di surga Firdaus."

16. "Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang."

17. "Sebagian besar orang menganggap kematian masih jauh, jauh sekali. Namun ketahuilah.. saat hari itu tiba, maka sudah terlambat untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini."

18. "Saat kamu berjalan dimuka bumi dengan penuh kesombongan, ingatlah 'hari ini tanah berada dibawahmu, besok bisa jadi tanah yang berada diatasmu.'" - Dr. Bilal Philips

19. "Kenapa orang yang terpuji dipanggil lebih awal oleh Allah? Karena dimata Allah bekalnya sudah lebih dari cukup untuk menetap di surga."

20. "Terlalu sibuk membenahi diri untuk pujaan hati dan menunda mempersiapkan diri untuk mati."

21. "Tak ada yang dapat memprediksi. Tanamkan iman dalam hat dan bermanfaatlah untuk sesama."

22. "Kita terlahir dengan satu cara, namun kematian menjemput dengan berbagai cara."

23. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang tetap hidup jasanya walau jasadnya telah tiada."

24. "Yang dekat dengan diri kita bukan keluarga ataupun kerabat, tapi yang dekat dengan diri kita adalah kematian."

25. "Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senantiasa menanti kedatanganmu setiap masa." - Imam Al Ghazali

26. "Cukuplah kematian sebagai nasehat." - Umar bin Khatab

27. "Tidak ada yang namanya benar-benar berakhir. Bahkan ketika mati, itu adalah awal hidup di akhirat."

28. "Suatu hari nanti namamu hanyalah tinggal kenangan, maka tinggalkanlah yang baik-baik sebagaimana engkau ingin dikenang."

29. "Dari kematian kita ingat kesalahan, dan dari kenikmatan biasanya kita lupa kesalahan."

30. "Semewah apapun gaya hidup kita, kelak tanahlah tempat kembali kita."

31. "Jika kematian di depan mata belum mampu memberikan dorongan untuk bertaubat. Lalu nasihat seperti apa yang bisa mendatangkan taat kepada sang ilahi?"

32. "Hidup hanya sekali, maka jangan sia-siakan mencari bekal pulang terbaik."

33. "Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan dengan baik." - HR Bukhari

34. "Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya." - Umar bin Khattab

35. "Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain." - QS Thaha 55

36. "Kepada Allah-lah kamu kembali." - QS Hud 4

37. "Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka ia akan mendapat tiga kemuliaan, yakni bersegera bertaubat, artinya akan Qona'ah (merasa cukup), dan bersemangat dalam beribadah"

38. "Setiap kali hatimu lalai dan terlarut dalam kehidupan dunia, keluarlah engkau menuju kuburan."

39. "Bagaimana aku senang dikatakan masih muda, sedangkan syarat mati kan tidak harus tua."

40. "Jangan ceritakan deritamu, jangan keluhkan musibah yang kau alami, dan jangan anggap dirimu suci."

41. "Jangan pernah meremehkan dosa-dosa kecil, sebab bisa jadi perihal seperti itu lebih berat timbangannya dibanding amalan yang menurut kita besar namun nol adanya."

42. "Banyak yang meyakini bahwa dia akan mati.

Tapi banyak yang melupakan bahwa kematian bisa datang kapan saja dan begitu cepat."

43. "Bertakwalah kepada Allah dan ingatlah selalu akhirat dalam hatimu. Jadikan kematian selalu di matamu dan jangan lupa keadaanmu kelak dihadapan Allah." - Imam Syafii

44. "Ditanyakan kepada Imam Malik, 'bagaimana kabarmu pagi ini?' Maka beliau pun menjawab, 'Umur semakin berkurang, dan dosa semakin bertambah.'"

45. "Ingatlah setinggi apapun pangkat yang engkau miliki, pada akhirnya engkau akan dipanggil 'mayit.'"

46."Dan sebanyak apapun teman, sebanyak apapun harta benda yang kau punya, sejatinya hanya amalan Shalih yang akan menemanimu sampai tiba hari kiamat."

47. "Bukan kapan yang aku khawatirkan dari kematian, tapi disaat apa aku mati nanti."

48. "Dunia berlari meninggalkanmu, sedangkan akhirat berlari mendekatimu."

49. "Wahai manusia kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga, kecuali satu orang saja. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku." - Umar bin Khattab

50. "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu jika diingat oleh orang yang sedang dalam kesusahan hidup, maka akan bisa meringankan kesusahannya." - HR Thabrani dan Al-Hakim

51. "Apabila orang lain tidak peduli kepada dirimu ketika dalam kesusahan, maka ketahuilah bahwa Allah Ta'ala hendak menangani urusanmu, dan cukup Allah sebagai penolong."

52. "Janganlah engkau menunda-nunda taubat karena sesungguhnya kematian itu datang tiba-tiba."

53. "Mau sekuat apapun kamu mengejar dunia, garis finishnya tetaplah kematian."

54. "Dia jarang pergi sholat jamaah di masjid, suatu hari dia ke masjid. Diapun mendapatkan shaf terdepan bahkan lebih depan daripada imam karena ia datang bukan untuk sholat, tapi untuk disholatkan."

55. "Penyesalan terbesarku adalah ketika matahari tenggelam. Semakin dekat ajalku, namun tak bertambah amalku." - Ibnu Mas'ud

56. "Ketahuilah bahwa dunia pergi semakin jauh, sedangkan akhirat semakin mendekat." - Ali bin Abi Thalib

57. "Dia berjanji akan bertaubat besok pagi, lalu ia pun tidur dan tidak bangun lagi."

58. "Persiapkanlah kematianmu sebagaimana kamu merancang pernikahan impianmu."

59. "Akhirat yang akan didatangi, kita abaikan. Sementara dunia yang akan ditinggalkan malah sibuk dipikirkan." - Abuya Uci Turtusi

60. "Ketika engkau tak mampu mengurus jenazah sendiri, maka jangan pernah kau katakan 'urus saja dirimu sendiri' ketika dinasehati."

61. "Sebelum ini kita mendengar cerita tentang kematian orang lain. Sampai suatu masa nanti cerita tentang kematian kita yang akan diceritakan oleh orang lain."

62. "Hidup dan mati ada dalam genggaman Illahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalaupun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan." - Diponegoro

63. "Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur." - Buya Hamka

64. "Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya." - Jalaluddin Rumi

65. "Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian." - Jalaluddin Rumi

66. "Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-menonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan makhluk lainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian." - Emha Ainun Nadjib

67. "Perhatikanlah hidup kita dan Tuhan akan memperhatikan kematian kita." - Sri Sultan Hamengkubuwono VIII

68. "Kesombongan sebesar apa pun akan luluh ketika mengingat kematian." - Habiburrahman El Shirazy

69. "Kematian adalah puncak. Tuntasnya kerinduan seorang hamba kepada Rabb-nya." - Asma Nadia

70. "Keberanian tidak mempercepat kematian, dan ketakutan tak dapat mengelakkan dari kematian. Kita pasti mati, tapi mati dalam keadaan apa? Pilihan ada di tangan kita." - Abdul Somad

71. "Sesungguhnya sedekah itu memadamkan amarah Tuhan dan menolak kematian yang buruk." - Muhammad Khalil Itani

72. "Kematian adalah jodoh yang pasti datang untuk mendampingi kita untuk melangkah di kehidupan yang baru."

73. "Jangan terlalu memikirkan hidup enak hingga lupa memikirkan mati enak."

74. "Allah Ta'ala sudah menentukan ajal sebelum kita lahir. Dan ajal tidak bisa dihindari, dimajukan, dimundurkan, karena hanya dengan izin Allah lah kita bisa bertemu dengan ajal."

75. "Masing-masing kita telah mengantongi tiket menuju mati tanpa keterangan tanggal, jam, dan hari."

76. "Wahai anak adam, injaklah bumi dengan kakimu karena sebentar lagi ia akan menjadi kuburanmu. Demi Allah engkau itu senantiasa mengurangi umurmu semenjak engkau dilahirkan dari perut ibumu." - Abu Hatim

77. "Jalanilah hidup setiap hari seakan-akan hari terakhir dalam hidupmu. Kelak hari (terakhir) itu akan benar terjadi dalam hidupmu." - Ibnul Qayyim

78. "Wahai diri, hidupmu adalah modalmu, dunia adalah ladangmu, amalmu adalah hasilmu, dan akhirat adalah tempat tinggalmu."

79. "Bila kita tidak ingin wafat diatas syirik, maka jangan merasa aman dari syirik dan jangan pernah merasa tauhid kita telah hebat."

80. "Bila saatnya tiba, semoga kita dipermudahkan sakaratul maut dan mendapat khusnul khotimah."

81. "Betapa banyak dari kita yang pagi dan malam selalu tertawa lepas, tapi kita lupa kain kafan kita sedang ditenun."

82. "Sebaik-baik diantara kalian ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya." - HR At Tirmizi

83. "Segera bertaubat, perbanyak amal sholeh, manfaatkan waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan mudah beralasan sibuk dengan pekerjaan karena ajal datang tanpa notifikasi."

Sonora.ID - Slogan kerap dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ketika dalam perjalanan menuju sekolah, ketika sampai sekolah, di tempat umum, hingga di rumah pun sering ditemukan slogan dengan berbagai tema.

Slogan adalah kalimat pendek yang menarik atau mencolok dengan tujuan untuk mempromosikan atau memberitahukan sesuatu, misalnya membangun kesadaran terhadap sesuatu, memberikan motivasi, hingga memberikan pengaruh.

Slogan juga biasa digunakan untuk membangun branding.

Baca Juga: Analytical Exposition Text: Pengertian, Struktur dan Contohnya

Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 42 contoh slogan tentang pendidikan, kesehatan, dan motivasi. Bisa buat ide dekor!

Slogan tentang pendidikan

Baca Juga: 8 Contoh Teks Ceramah Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!

Slogan tentang kesehatan

Baca Juga: 6 Contoh Biografi Diri Sendiri atau Autobiografi, Singkat dan Jelas

Slogan tentang motivasi

Baca Juga: 7 Contoh Resensi Novel beserta Strukturnya, Lengkap dengan Penjelasan

13 Desember 2024 18:02 WIB

13 Desember 2024 18:00 WIB

13 Desember 2024 17:45 WIB

13 Desember 2024 17:32 WIB

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

"Jangan berduka. Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini memberikan pesan tentang siklus kehidupan dan konsep reinkarnasi atau transformasi. Rumi mendorong kita untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi karena semua yang hilang akan kembali dalam bentuk lain. Ketika sesuatu hilang atau seseorang meninggal, mungkin akan ada kesedihan, tetapi Rumi mengingatkan kita bahwa hilangnya sesuatu bukanlah akhir dari segalanya.

Kematian adalah bagian dari siklus yang berkelanjutan, di mana energi dan esensi tetap ada dalam bentuk lain. Kata-kata ini memberikan penghiburan dan ketenangan bagi mereka yang berduka, karena ada keyakinan bahwa kehilangan bukanlah akhir.

Disebutnya nama Nabi Musa, sudah menjadi sebuah rangkaian yang membelenggu pemikiran para pembacaku, mereka berfikir ini merupakan cerita-cerita yang terjadi dahulu kala. Disebutkannya Nabi Musa hanya bertindak sebagai topeng, tetapi cahaya Nabi Musa adalah persoalan terkini, wahai sahabatku.

Nabi Musa dan Fir’aun itu di dalam dirimu: engkau mesti mencari pihak-pihak yang bertentangan ini di dalam dirimu-sendiri.

Penjanaan Nabi Musa akan terus berlaku hingga Hari kiamat: Cahaya itu tidak berlainan, walaupun pelitanya berlain-lainan. Lampu tanah ini berlainan dengan sumbu itu, tetapi cahaya mereka tidak berbeda: ia dari Alam Sana.

Jika engkau terus melihat kaca lampu, engkau akan dikelirukan, karena dari kaca muncullah pelbagai keragaman. Tapi jika pandanganmu kekal kepada Cahaya, engkau akan dibebaskan dari keragaman dan bermacam-macamnya bentuk yang terbatas.

Dari tempat yang menjadi objek pandangan, wahai engkau yang adalah hakikat kehadiran, dari sanalah bangkit perbedaan antara seorang yang beriman sejati dengan seorang Zoroaster, dan dengan seorang Yahudi.

Seekor gajah ditempatkan dalam sebuah bilik yang gelap: beberapa orang Hindu membawanya untuk dipamerkan.

Banyak orang datang untuk melihat, semua masuk ke dalam kegelapan.

Karena melihatnya dengan mata tidaklah mungkin, semua orang merabanya, di pusat kegelapan, dengan telapak tangan masing-masing.

Orang yang tangannya meraba belalainya berkata: “Makhluk ini seperti sebuah saluran pipa air.”

Bagi orang yang tangannya menyentuh telinganya, dia tampak seperti sebuah kipas.

Orang yang lain lagi, yang memegang kakinya, berkata: “Menurutku bentuk gajah itu seperti sebuah Pilar.”

Yang lainnya, mengusap belakangnya, berkata: “Sesungguhnya, gajah ini seperti sebuah singgahsana.”

Demikianlah, ketika seseorang mendengar (Gambaran mengenai sang gajah), dia memahami (hanya) sesuai dengan bagian yang disentuhnya saja.

Berdasarkan (beragamnya) objek pandangan, berbeda-bedalah dakwaan mereka: satu orang mengatakannya bengkok seperti “dal,” yang lain berkata lurus seperti “alif.”

Sekiranya tangan masing-masing orang memegang lilin, tiada perbedaan di dalam kata-kata mereka.

Pandangan persepsi-pancaindera itu hanyalah seperti telapak tangan; tidaklah telapak tangan itu memiliki kemahiran untuk mencapai keseluruhan gajah.

Mata bagi Lautan adalah suatu hal, manakala buih itu suatu hal yang lain lagi: tinggalkan buih dan lihatlah dengan mata bagi Lautan.

Siang-malam, tiada hentinya pergerakan arus-buih dari Lautan: engkau memandang buih, tetapi tidak Lautnya. Kita bertumbukan satu sama lain, seperti perahu: mata kita gelap, sungguhpun kita terletak pada air yang jernih.

Wahai Rabb, engkau yang telah tertidur di dalam perahu ragamu, engkau sudah melihat air, tetapi lihatlah kepada Air dari air itu.

Air itu mempunyai Air yang menggerakannya: jiwa itu mempunyai Ruh yang memanggilnya.

Dimanakah Nabi Musa dan Nabi Isa ketika Sang Matahari memercikkan air kepada ladang biji ciptaan?

Dimanakah Nabi Adam dan Hawa, ketika Tuhan memasang tali kepada busur ini? Lisan ini juga kelu; lisan yang tidak kelu itu dari Sebelah Sana.

Jika Dia bercakap dari sumber itu, kakimu akan menggeletar; tapi jika dia tidak membincangkan itu, sungguh malang nasibmu!

Dan jika Dia bercakap dengan memakai ibarat, wahai anak-muda, engkau akan terhijab oleh bentuk-bentuk itu.

Engkau terbenam ke bumi, seperti rumput kau angguk-anggukkan kepala mengikuti hembusan angin; tanpa kepastian.

Tetapi engkau tidak mempunyai kaki yang dapat membuatmu beranjak, atau cobalah menarik kakimu keluar dari lumpur itu.

Bagaimana mungkin engkau menarik kaki kamu? Hidupmu itu dari lumpur tersebut: luar-biasa beratnya untuk kehidupan seperti milikmu untuk berjalan.

Tapi ketika engkau menerima kehidupan dari Tuhan, wahai huruf-berirama, engkau menjadi mandiri dari lumpur ini, dan akan dibangkitkan.

Apabila bayi yang semula menyusui disapih dari jururawat, dia menjadi pemakan serbuk dan beranjak darinya.

Seperti benih, engkau terikat kepada susu dari bumi: Upayakanlah untuk menghentikan dirimu dengan mencari makanan untuk qalb-mu.

Minumlah kata-kata Hikmah, karena ia adalah cahaya yang terhijab, wahai engkau, yang tidak mampu menerima Cahaya tanpa hijab;

Hingga engkau menjadi mampu menerima Cahaya, wahai jiwa; sehingga engkau mampu menatap tanpa hijab kepada sesuatu yang (kini) tersembunyi.

Dan jelajahilah langit seperti bintang; atau bahkan berkelanalah tanpa-batas, bebas dari langit mana pun.

Engkaulah yang datang menjadi dari ketiadaan. Katakan, bagaimana caranya engkau menjadi? Engkau tiba tanpa menyadarinya.

Bagaimanakah caranya engkau datang, tidaklah engkau ingat, tetapi akan kami lantunkan sebuah isyarat.

Bebaskanlah nalarmu, dan perhatikan!

Tutuplah telingamu, lalu dengarlah!

Tidak, takkan kuceritakan padamu, karena engkau masih mentah: engkau masih di musim semimu, belum lagi engkau sampai ke bulan Tamuz.

Wahai makhluk mulia, alam dunia ini seperti sebatang pohon, kita seperti buah setengah-matang pada pohon itu.

Buah setengah-matang melekat erat ke dahan, karena sepanjang mereka belum masak, taklah mereka sesuai untuk istana.

Ketika mereka sudah masak dan menjadi manis, sambil menggigit bibirnya, mereka sekadar melekat saja ke dahan.

Apabila mulutnya sudah dibuat manis oleh kesentosaan, kerajaan alam dunia ini menjadi tawar untuk sang Lelaki.

Memegang erat dan melekatnya jiwa seseorang begitu kuatnya merupakan tanda ketidak-matangan:

di sepanjang engkau itu adalah embrio, pekerjaanmu adalah meminum-darah.

Banyak perkara yang lain lagi, tetapi Ruh al-Quds akan memberitahu kisah itu, tanpa aku. Tidak, walaupun engkau akan mengisahkannya ke telingamu sendiri, tanpa aku, ataupun yang selain dari Aku, wahai engkau yang seperti Aku.

Seperti ketika engkau tertidur, engkau beranjak dari hadiratmu kepada hadirat dirimu-sendiri:

Engkau mendengar dari dirimu-sendiri, dan menganggap bahwa seseorang sudah menceritakan kepadamu di dalam mimpi.

Wahai sahabat, engkau bukan “engkau” yang tunggal; tidak, engkau adalah lelangit dan lautan yang dalam.

“Engkau” -mu yang perkasa-sembilan-ratus kali lipat- adalah lautan dan tempat tenggelamnya seratus “engkau.”

sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan istilah jaga dan tidur?

diamlah, karena _ lah yang yang lebih tahu apa yang benar.

diamlah, supaya engkau dapat mendengar Yang Bersabda, apa-apa yang tidak akan terdapat dalam kenyataan atau dalam penjelasan.

diamlah, agar engkau dapat mendengar dari Matahari, apa-apa yang tidak disenaraikan dalam buku atau dalam pemberian.

diamlah, supaya jiwa yang berbicara bagimu: di dalam Bahtera Nuh tinggalkanlah berenang!

Rumi, Matsnavi III 1251 – 1307 Terjemahan ke Bahasa Inggeris oleh Nicholson.