Berikan Contoh Hewan Yang Mengalami Metamorfosis
Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna?
Ciri-ciri hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yakni mengalami perubahan bentuk yang signifikan selama setiap fase perkembangannya. Lalu bentuk hewan saat menetas dapat berbeda secara mencolok dengan bentuk dari induknya. Yang terakhir adalah adanya tahap pupa atau kepompong, di mana hewan mengalami transformasi internal sebelum mencapai bentuk dewasa.
Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?
Beberapa ciri hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yakni bentuk nimfa yang baru menetas memiliki kesamaan yang mencolok dengan bentuk serangga dewasa.
Selain itu, tidak ada fase kepompong yang melibatkan transformasi internal dan perbedaan yang mencolok antara nimfa dan serangga dewasa terletak pada kehadiran sayap, karena sayap tumbuh secara bertahap pada nimfa sehingga akhirnya menyerupai bentuk dewasa.
Dengan demikian, tahap perkembangan ini menunjukkan adaptasi yang langsung tanpa melibatkan pembentukan kepompong.
Maka dari itu, dengan mengetahui pengetahuan tentang metamorfosis hewan memiliki signifikansi besar dalam pemahaman ekologi dan perilaku hewan. Proses metamorfosis mempengaruhi adaptasi dan strategi kelangsungan hidup suatu spesies terhadap lingkungannya.
Selain itu, pemahaman tentang metamorfosis dapat memberikan wawasan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam. Studi mengenai metamorfosis juga memberikan kontribusi penting dalam bidang kesehatan, pertanian, dan bioteknologi, mengingat beberapa hewan yang mengalami metamorfosis memiliki dampak langsung terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna?
Ciri-ciri hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yakni mengalami perubahan bentuk yang signifikan selama setiap fase perkembangannya. Lalu bentuk hewan saat menetas dapat berbeda secara mencolok dengan bentuk dari induknya. Yang terakhir adalah adanya tahap pupa atau kepompong, di mana hewan mengalami transformasi internal sebelum mencapai bentuk dewasa.
Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
Daur hidup dari capung dimulai dari menetasnya telur setelah 1-3 minggu. Telur menetas menjadi larva capung yang mana akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8-12 kali.
Fase ini berlangsung sangat lama bahkan dapat mencapai 4 tahun sampai pada akhirnya menjadi capung dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna lainnya adalah kecoak. Mirip dengan capung, fase perkembangan awal dari metamorfosis dimulai dari telur. Telur kecoak pada umumnya akan menetas pada rentang waktu 24-38 hari.
Setelahnya, telur akan menetas menjadi nimfa. Pada fase ini nimfa kecoak akan berganti kulit beberapa kali. Mulai dari masih menjadi nimfa kecil berwarna putih dengan tubuh yang lunak hingga menjadi kecoak muda dengan ukuran lebih besar, tubuh yang mengeras dan bewarna lebih gelap.
Pada kondisi optimal, setelah berganti kulit 8 kali dalam waktu 9 bulan, nimfa akan berubah menjadi kecoak dewasa dengan sayap dan mulai bisa terbang.
Sumber: Just Fun Facts
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ketiga adalah jangkrik. Seperti dua hewan sebelumnya, jangkrik juga melalui 3 tahapan hingga menjadi jangkrik dewasa.
Di dalam siklus tersebut, jangkrik memerlukan waktu kurang lebih 83 hari sampai menjadi jangkrik dewasa. Pada fase telur, jangkrik memerlukan waktu 3 hari untuk menetas.
Sesudah menetas, nantinya nimfa akan keluar, fase ini berlangsung selama 40 hari. Setelah menjadi jangkrik dewasa, hewan ini umumnya memerlukan waktu selama 40 hari dan siap kawin untuk bereproduksi.
Berbeda dengan jangkrik, ketika ada di fase telur, umumnya belalang memerlukan waktu selama 1 hingga 10 bulan agar bisa menetas. Hal tersebut bergantung dari jenis belalang serta kondisi lingkungan.
Contohnya seperti di daerah yang memiliki musim dingin, telur belalang akan menetas lebih lama dibanding saat ada di daerah tropis. Sesudah menetas, telur belalang akan keluar dari cangkang dan mulai mencari makan.
Ketika menjadi nimfa, belalang hanya mengandalkan kaki kecilnya untuk merayap di ranting tanaman, fase ini berlangsung selama 30 hingga 40 hari sampai berubah menjadi belalang dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna terakhir pada daftar ini adalah rayap. Telur rayap pada umumnya akan menetas dalam kurun waktu 8-11 hari.
Telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa rayap akan mengalami pergantian kulit beberapa kali hingga menjadi rayap dewasa.
Uniknya, pada fase nimfa, ratu rayap akan membagi para nimfa ke dalam beberapa kasta atau golongan seperti rayap produktif (laron), rayap prajurit, dan rayap pekerja.
Demikian informasi seputar metamorfosis tidak sempurna pada hewan beserta contoh hewan yang mengalaminya. Alam kita memang menyimpan berbagai fenomena yang menarik untuk digali salah satunya mengenai daur hidup hewan yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Semoga bermanfaat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologis yang melibatkan perubahan bentuk tubuh yang signifikan pada suatu organisme dari satu tahap ke tahap lainnya selama siklus hidupnya. Proses ini umumnya terjadi pada hewan, terutama serangga, amfibi, dan beberapa kelompok hewan lainnya.
Dalam sebuah jurnal berjudul "What is Metamorphosis?" oleh Bishop, C. D., et al., mereka menjelaskan bahwa metamorfosis berasal dari kata Yunani, yakni "meta", yang berarti "perubahan" dan "morphe" yang berarti "bentuk”, adalah suatu proses biologi yang umumnya terkait dengan sekelompok hewan, seperti serangga, amfibi, beberapa ikan, dan banyak invertebrata laut. Istilah "metamorfosis" secara tradisional digunakan dalam konteks transformasi bagi organisme hewan.
Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, Britannica juga menjelaskan bahwa metamorfosis adalah perubahan mencolok dalam bentuk atau struktur suatu organisme setelah proses penetasan atau kelahiran. Proses ini diatur oleh hormon molting dan hormon remaja, yang bersifat tidak spesifik pada jenis tertentu. Perubahan fisik yang terjadi, termasuk pertumbuhan dan diferensiasi, disertai oleh perubahan dalam fisiologi, biokimia, dan perilaku organisme masing-masing hewan.
Metamorfosis memiliki dua jenis utama, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Selama proses ini, terjadi perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan. Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna hanya melibatkan tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa.
Nah, kali ini Yumin akan berbagi beberapa informasi hingga contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, mulai dari kupu-kupu hingga lalat.
Proses metamorfosis pada kupu-kupu dimulai ketika telur menetas, dan larva (ulat) muncul dalam waktu 3 hingga 5 hari.
Selama fase larva, hewan ini akan mengkonsumsi dedaunan untuk tumbuh, mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya. Setelah mencapai stadium empat, larva akan mencari tempat berlindung, melekatkan diri ke ranting, dan berubah menjadi kepompong.
Fase kepompong berlangsung sekitar 20 hari, di mana kupu-kupu memasuki periode tanpa makan atau minum. Setelah fase ini, kupu-kupu dewasa akan muncul, mengeringkan sayapnya selama 1 hingga 2 jam sebelum terbang untuk pertama kalinya.
Berdasarkan penjelasan dari National Geographic, kupu-kupu memiliki kompas magnetik internal yang membantunya bermigrasi dengan arah yang tepat meski cuaca sedang mendung. Hal ini menjadi salah satu fakta yang unik dari kupu-kupu.
Proses metamorfosis sempurna pada lebah mirip dengan kupu-kupu. Lebah dewasa bertelur, dan setelah satu minggu, telur menetas menjadi larva. Larva akan menghabiskan waktu satu minggu untuk makan sebelum memasuki tahap kepompong.
Selama tahap kepompong, lebah tidak makan hingga berubah menjadi lebah dewasa. Keseluruhan proses metamorfosis pada lebah memerlukan sekitar 21 hari atau tiga minggu.
Dilansir dari National Geographic, lebah memang dikenal karena menghasilkan madu, tetapi sebenarnya madu diproduksi lebah sebagai stok makanan untuk musim dingin.
Semut juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis semut dimulai ketika telur menetas, menghasilkan larva yang membutuhkan waktu 6 hingga 12 hari. Selama fase ini, larva diberi makan oleh semut dewasa sebelum memasuki tahap pupa.
Waktu yang diperlukan untuk fase pupa pada semut bervariasi tergantung pada jenisnya, namun umumnya berkisar antara 9 hingga 30 hari sebelum berubah menjadi semut dewasa. Proses ini memberikan contoh tambahan tentang keragaman siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna di alam.
National Geographic sendiri menyatakan bahwa semut adalah salah satu makhluk paling kuat, karena semut bisa mengangkat beban 50 kali lebih berat dari berat badannya.
Proses metamorfosis sempurna juga terjadi pada nyamuk. Siklus metamorfosis nyamuk dimulai dari telur yang menetas menjadi larva, yang dikenal sebagai jentik-jentik. Selama fase larva, nyamuk hidup di air dan sering muncul ke permukaan untuk bernapas udara.
Setelah itu, jentik-jentik tersebut mengalami perubahan menjadi pupa yang menempel di air. Pada tahap pupa, nyamuk tidak makan selama 2-7 hari sebelum akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Meskipun umumnya membutuhkan waktu 2 minggu, kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses metamorfosis nyamuk, yang menjadikannya bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Fakta menariknya, menurut penelitian dari National Geographic, nyamuk betina yang menghisap darah untuk bertelur menggunakan darah sebagai sumber protein untuk telurnya.
Hewan berikutnya yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak. Katak, yang dikenal dapat hidup di dua lingkungan, yakni di air dan di darat, mengalami fase metamorfosis yang melibatkan telur, kecebong, katak muda atau katak berekor, dan terakhir katak dewasa.
Proses metamorfosis katak memakan waktu relatif lama, sekitar 16 minggu, sebelum mencapai tahap dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa katak memiliki siklus hidup yang melibatkan transformasi morfologis yang signifikan, yang memungkinkan mereka mampu beradaptasi dengan dua habitat yang berbeda.
Kumbang juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses ini dimulai dengan kumbang dewasa yang bertelur, dan kemudian telur tersebut menetas untuk menjadi larva.
Larva kumbang selanjutnya mengalami perubahan menjadi pupa, yang merupakan fase transisi menuju bentuk kumbang dewasa yang sempurna. Dengan demikian, kumbang mengikuti pola perkembangan yang melibatkan transformasi morfologis yang sempurna seperti kupu-kupu hingga katak.
Proses metamorfosis sempurna pada lalat melibatkan empat tahap utama: telur, larva (ulat), pupa, dan imago (dewasa). Lalat dewasa bertelur, dan dari telur tersebut menetas larva yang akan aktif makan. Larva lalat mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya.
Setelah mencapai pertumbuhan maksimal, larva memasuki tahap pupa, di mana terjadi transformasi internal yang intensif. Dalam beberapa minggu, pupa berubah menjadi lalat dewasa yang siap terbang dan berkembang biak, menutupi siklus hidup metamorfosis sempurna pada lalat.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terakhir adalah kutu. Kutu dewasa bertelur, dan telur tersebut menetas menjadi larva yang menyerupai dewasa tetapi lebih kecil. Larva mengalami beberapa pergantian kulit dan aktif mencari makan.
Setelah fase larva, kutu memasuki tahap pupa. Dalam beberapa waktu, pupa berubah menjadi kutu dewasa yang kemudian berkembang biak. Proses ini menunjukkan siklus metamorfosis sempurna pada kutu.
Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna?
Perbedaan utama antara metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna terletak pada jumlah tahap dan tingkat perubahan morfologis yang dialami oleh organisme selama siklus hidupnya. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap utama, yakni telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).
Selama proses ini, organisme mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Di sisi lain, metamorfosis tidak sempurna terdiri dari tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa. Pada tahap nimfa, organisme menunjukkan kemiripan dengan bentuk dewasa, meskipun mungkin tanpa sayap atau dalam kondisi yang belum sepenuhnya berkembang.
Dalam konteks metamorfosis tidak sempurna, tidak ada tahap pupa yang mencakup perubahan bentuk yang signifikan seperti pada metamorfosis sempurna.
Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna?
Perbedaan utama antara metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna terletak pada jumlah tahap dan tingkat perubahan morfologis yang dialami oleh organisme selama siklus hidupnya. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap utama, yakni telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).
Selama proses ini, organisme mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Di sisi lain, metamorfosis tidak sempurna terdiri dari tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa. Pada tahap nimfa, organisme menunjukkan kemiripan dengan bentuk dewasa, meskipun mungkin tanpa sayap atau dalam kondisi yang belum sepenuhnya berkembang.
Dalam konteks metamorfosis tidak sempurna, tidak ada tahap pupa yang mencakup perubahan bentuk yang signifikan seperti pada metamorfosis sempurna.
Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) adalah fase pertumbuhan pada hewan yang hanya terdiri dari 3 tahapan yaitu telur, nimfa, dan hewan dewasa (imago) yang mana pada setiap fase ini pada umumnya tidak terdapat perubahan bentuk yang spesifik antara nimfa dan imago.
Nimfa atau yang bisa disebut dengan hewan muda memiliki bentuk yang hampir sama dengan imago. Hanya saja nimfa memiliki ukuran yang lebih kecil dan umumnya belum memiliki sayap.
Yuk, Eksplorasi Dunia Hewan Lebih Seru dengan Yupi Vegasaurus!
Nah, Yupiers dapat memberikan berbagai pengetahuan tentang dunia hewan kepada anak-anak sejak dini. Ada berbagai macam jenis hewan yang patut diketahui si kecil sejak dini, seperti hewan buas, hewan endemik, hingga hewan yang dilindungi.
Melalui Yupi Vegasaurus, Yupiers dapat memberikan anak wawasan yang tidak membosankan tentunya, karena Yupi Vegasaurus merupakan salah satu produk Yupi yang memiliki bentuk berbagai jenis dinosaurus yang lezat rasanya.
Itu dia beberapa informasi dan pembahasan terkait hewan yang mengalami metamorfosis sempurna mulai dari kupu-kupu hingga lalat. Yupiers juga dapat melihat berbagai pengetahuan mengenai hewan herbivora ataupun fakta unik hewan lainnya disini.
Semoga bermanfaat, ya!
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologis yang melibatkan perubahan bentuk tubuh yang signifikan pada suatu organisme dari satu tahap ke tahap lainnya selama siklus hidupnya. Proses ini umumnya terjadi pada hewan, terutama serangga, amfibi, dan beberapa kelompok hewan lainnya.
Dalam sebuah jurnal berjudul "What is Metamorphosis?" oleh Bishop, C. D., et al., mereka menjelaskan bahwa metamorfosis berasal dari kata Yunani, yakni "meta", yang berarti "perubahan" dan "morphe" yang berarti "bentuk”, adalah suatu proses biologi yang umumnya terkait dengan sekelompok hewan, seperti serangga, amfibi, beberapa ikan, dan banyak invertebrata laut. Istilah "metamorfosis" secara tradisional digunakan dalam konteks transformasi bagi organisme hewan.
Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, Britannica juga menjelaskan bahwa metamorfosis adalah perubahan mencolok dalam bentuk atau struktur suatu organisme setelah proses penetasan atau kelahiran. Proses ini diatur oleh hormon molting dan hormon remaja, yang bersifat tidak spesifik pada jenis tertentu. Perubahan fisik yang terjadi, termasuk pertumbuhan dan diferensiasi, disertai oleh perubahan dalam fisiologi, biokimia, dan perilaku organisme masing-masing hewan.
Metamorfosis memiliki dua jenis utama, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Selama proses ini, terjadi perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan. Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna hanya melibatkan tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa.
Nah, kali ini Yumin akan berbagi beberapa informasi hingga contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, mulai dari kupu-kupu hingga lalat.
Proses metamorfosis pada kupu-kupu dimulai ketika telur menetas, dan larva (ulat) muncul dalam waktu 3 hingga 5 hari.
Selama fase larva, hewan ini akan mengkonsumsi dedaunan untuk tumbuh, mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya. Setelah mencapai stadium empat, larva akan mencari tempat berlindung, melekatkan diri ke ranting, dan berubah menjadi kepompong.
Fase kepompong berlangsung sekitar 20 hari, di mana kupu-kupu memasuki periode tanpa makan atau minum. Setelah fase ini, kupu-kupu dewasa akan muncul, mengeringkan sayapnya selama 1 hingga 2 jam sebelum terbang untuk pertama kalinya.
Berdasarkan penjelasan dari National Geographic, kupu-kupu memiliki kompas magnetik internal yang membantunya bermigrasi dengan arah yang tepat meski cuaca sedang mendung. Hal ini menjadi salah satu fakta yang unik dari kupu-kupu.
Proses metamorfosis sempurna pada lebah mirip dengan kupu-kupu. Lebah dewasa bertelur, dan setelah satu minggu, telur menetas menjadi larva. Larva akan menghabiskan waktu satu minggu untuk makan sebelum memasuki tahap kepompong.
Selama tahap kepompong, lebah tidak makan hingga berubah menjadi lebah dewasa. Keseluruhan proses metamorfosis pada lebah memerlukan sekitar 21 hari atau tiga minggu.
Dilansir dari National Geographic, lebah memang dikenal karena menghasilkan madu, tetapi sebenarnya madu diproduksi lebah sebagai stok makanan untuk musim dingin.
Semut juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis semut dimulai ketika telur menetas, menghasilkan larva yang membutuhkan waktu 6 hingga 12 hari. Selama fase ini, larva diberi makan oleh semut dewasa sebelum memasuki tahap pupa.
Waktu yang diperlukan untuk fase pupa pada semut bervariasi tergantung pada jenisnya, namun umumnya berkisar antara 9 hingga 30 hari sebelum berubah menjadi semut dewasa. Proses ini memberikan contoh tambahan tentang keragaman siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna di alam.
National Geographic sendiri menyatakan bahwa semut adalah salah satu makhluk paling kuat, karena semut bisa mengangkat beban 50 kali lebih berat dari berat badannya.
Proses metamorfosis sempurna juga terjadi pada nyamuk. Siklus metamorfosis nyamuk dimulai dari telur yang menetas menjadi larva, yang dikenal sebagai jentik-jentik. Selama fase larva, nyamuk hidup di air dan sering muncul ke permukaan untuk bernapas udara.
Setelah itu, jentik-jentik tersebut mengalami perubahan menjadi pupa yang menempel di air. Pada tahap pupa, nyamuk tidak makan selama 2-7 hari sebelum akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Meskipun umumnya membutuhkan waktu 2 minggu, kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses metamorfosis nyamuk, yang menjadikannya bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Fakta menariknya, menurut penelitian dari National Geographic, nyamuk betina yang menghisap darah untuk bertelur menggunakan darah sebagai sumber protein untuk telurnya.
Hewan berikutnya yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak. Katak, yang dikenal dapat hidup di dua lingkungan, yakni di air dan di darat, mengalami fase metamorfosis yang melibatkan telur, kecebong, katak muda atau katak berekor, dan terakhir katak dewasa.
Proses metamorfosis katak memakan waktu relatif lama, sekitar 16 minggu, sebelum mencapai tahap dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa katak memiliki siklus hidup yang melibatkan transformasi morfologis yang signifikan, yang memungkinkan mereka mampu beradaptasi dengan dua habitat yang berbeda.
Kumbang juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses ini dimulai dengan kumbang dewasa yang bertelur, dan kemudian telur tersebut menetas untuk menjadi larva.
Larva kumbang selanjutnya mengalami perubahan menjadi pupa, yang merupakan fase transisi menuju bentuk kumbang dewasa yang sempurna. Dengan demikian, kumbang mengikuti pola perkembangan yang melibatkan transformasi morfologis yang sempurna seperti kupu-kupu hingga katak.
Proses metamorfosis sempurna pada lalat melibatkan empat tahap utama: telur, larva (ulat), pupa, dan imago (dewasa). Lalat dewasa bertelur, dan dari telur tersebut menetas larva yang akan aktif makan. Larva lalat mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya.
Setelah mencapai pertumbuhan maksimal, larva memasuki tahap pupa, di mana terjadi transformasi internal yang intensif. Dalam beberapa minggu, pupa berubah menjadi lalat dewasa yang siap terbang dan berkembang biak, menutupi siklus hidup metamorfosis sempurna pada lalat.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terakhir adalah kutu. Kutu dewasa bertelur, dan telur tersebut menetas menjadi larva yang menyerupai dewasa tetapi lebih kecil. Larva mengalami beberapa pergantian kulit dan aktif mencari makan.
Setelah fase larva, kutu memasuki tahap pupa. Dalam beberapa waktu, pupa berubah menjadi kutu dewasa yang kemudian berkembang biak. Proses ini menunjukkan siklus metamorfosis sempurna pada kutu.
Hewan Apa sajakah yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?
Ada beberapa hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yakni capung, belalang, kecoa, dan jangkrik.
Hewan Apa sajakah yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?
Ada beberapa hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yakni capung, belalang, kecoa, dan jangkrik.